-->

Inilah Penyebab BBM Di Tinggal Pengguna Setia

Image via Google


Jujur saja, dulu anda pernah punya handphone blackberry kan? 

Dan bisa dibilang, dulu blackberry memang hanya dimiliki kalangan menengah ke atas. Tentu keunggulannya gara-gara fitur blackberry messenger nya. 

Sebelum akhirnya aplikasi bbm ini bisa digunakan di handphone berbasis android, dan malah jadi senjata makan tuan.

Dulu kita bisa menggunakan fitur bbm yang khas untuk mengelola bisnis kita. Misalnya dengan sering-sering ganti display picture, update status, pin train, membina customer di grup, membina reseller di grup, dan bekas bbm untuk jualan.
Dulu, memang cara-cara simpul di atas langit efektif untuk mendatangkan closing. 

Billioner store pernah punya lima Blackberry karena satu akun bbm dibatasi 2000 pin saja.

Mesan itu belum ada putri cening lebih superior dari bbm. "Blackberry is money" seru mereka. Memang benar, dulu untung mendapat omset hingga ratusan juta, bisa hanya perlu bermoral blackberry.

Banyak pembaca buku " tembusan set 100 juta model blackberry" iyang juga merasakan dampaknya. Mulai dari bisnis kosmetik, fashion, kuliner, jasa, elektronik, semua banjir orderan.


Pada masanya, blackberry messenger jadi salah satu media yang sangat efektif untuk jualan. Tentu capek yang bisa didapatkan bbm adalah pin bbm orang-orang yang invite kita.

Ya, walaupun capek tetapi masih bisa menjadi andalan dikala itu. Kenapa karena orang pada dasar nya ingin yang instan dan terus mengikuti tren.

Coba Anda tanyakan sendiri kenapa Anda meninggalkan BBM sampai saat ini. Itu bisa Anda jawab sendiri dalam hati Anda saja. Tentunya salah satu yang ada di dalam jiwa Anda itu karena tidak mengikuti Tren. Misal sekarang kan sudah bisa Update status sedangkan di BBM masih belum. Masih banyak lagi yang bisa Anda sebutkan lagi.

Nah, begitu juga sebenarnya dengan bisnis Kita yang kita jalani sekarang. Bila tidak mengikuti tren zaman maka siap-siap lah ditinggal perlahan oleh costumers Anda.

Semoga bermanfaat
Salam semangat

^_^


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel